10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Agensi (Agency Theori) Menurut Anthony dan Govindarajan (dalam Lusiy
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Agensi Menurut Anthony dan Govindarajan, (1995) dalam Suranggane, (2007:80), teori keagenan (teo
Pihak principal adalah pihak yang memberikan kewenangan kepada agent, untuk melakukan semua kegiatan atas nama principal dalam kapasitasnya sebagai pengambil keputusan Teori keagenan juga disebut teori kontraktual yang memandang suatu perusahaan sebagai suatu perikatan kontrak antara anggota-anggota perusahaan Jensen dan Meckling, 1986 Teori Agensi (Agency Theory) Menurut Anthony dan Govindarajan (2010), teori agensi adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dan agent (Anthony dan Govindarajan, 2002). Asumsi teori
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Agency Theory (teori keagenan). Teori agensi mendasarkan hubungan kontrak
Principal mempekerjakan agent untuk melakukan tugas untuk kepentingan principal, termasuk pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan dari principal Prinsipal mempekerjakan agen untuk melakukan tugas demi kepentingan prinsipal, termasuk pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan dari prinsipal kepada agen. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori Agensi (Agency Theory) Dalam Teory Agensi, terdapat dua pihak yang berkepenting
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. laba yang terkait dengan perataan laba. Menurut Anthony dan Govindarajan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Agensi Teori keagenan merupakan dasar yang digunakan untuk memahami corporate governance dan
Prinsipal mempekerjakan agen untuk melakukan tugas untuk kepentingan prinsipal, termasuk pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan dari prinsipal kepada agen (Anthony dan Govindarajan, 2005) Teori agensi memiliki asumsi bahwa tiap- tiap individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent. Prinsipal mempekerjakan agen untuk melakukan tugas untuk kepentingan prinsipal, termasuk pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan dari prinsipal kepada agen (Anthony dan Govindarajan, 2005)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan ( Agency Theory ) - BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Teori agensi merupakan hubungan antara principal dan agent (Anthony dan Govindarajan, 2005) Pengertian Teori Agensi Konsep agency theory menurut Anthony dan Govindarajan 2005: 269 adalah hubungan atau kontrak antara prinsipal dan agen Teori agensi menurut Jensen dan Smith (1984), merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual antara principal dan agent
Teori Agensi Dalam Akuntansi Manajemen | PDF
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasar Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Hubungan agensi ada ketika salah satu pihak (Prinsi
II. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Menurut Anthony dan Govindarajan (2005), teori keagenan adalah hubungan at
BAB II KAJIAN TEORITIK
BAB II LABDASAN TEORI 2.1 Teori Keagenan Teori agensi adalah teori yang menyatakan adanya hubungan antara pihak yang memberi wew
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Agensi (Agency Theory) Teori Agensi menurut Anthony dan Govindarajan (2011) menyatakan bahwa p
DAFTAR PUSTAKA. Anthony, Robert N. & Vijay Govindarajan Management Control System. New York : Mc Graw Hill.
13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Agensi ( Agency Theory) Menurut Anthony dan Govindarajan (1995) dalam Suranggane (2007 : 80)
Teori agensi menjelaskan tentang hubungan keagenan yang terjadi antara pemilik (principal) dengan pihak lain (agent) dimana diasumsikan bahwa tiap-tiap individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent (Anthony dan Govindarajan, 2005). 9 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teori Agensi Konsep agency theory menurut Anthony dan Govindarajan dalam Siagian (2011:10) adalah hubungan atau kontak antara principal dan agent Prinsipal mempekerjakan agen untuk melakukan tugas untuk kepentingan prinsipal, termasuk pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan dari prinsipal kepada agen (Anthony dan Govindarajan, 2005)
15 BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kerangka Teoretis Kerangka teori ini membahas tata kelola internal pe